Thursday, May 31, 2007

Euro

Dalam setiap perjalanan, bagian paling menarik bagi saya, selain pemandangan, adalah bahasa. Dari beberapa negara Eropa yang alhamdulillah sudah saya kunjungi, cuma Swiss yang tidak kenal mata uang euro - mereka pakai franc swiss, tapi terima euro di toko-toko tertentu. Apa hubungan antara euro dan bahasa? Ada. Bukan saya sengaja hubung-hubungkan. Pengejaan kata euro di 13 negara yang memberlakukan umumnya berbeda. Mulanya saya pikir di mana pun euro itu dieja "yu-ro", sebagaimana pelafalan dalam bahasa Inggris. Di Prancis, begitu teman saya Sandy mengucapkannya. Dan saya rasa pun begitu rata-rata orang Prancis, kecuali khusus buat huruf r-nya sedikit "kumur-kumur", lazimnya pelafalan dalam bahasa Prancis. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, wajar saja kalau di negara lain yang mengadaptasi mata uang ini, euro tidak diucapkan "yu-ro". Toh negara-negara berbahasa Inggris di Eropa, seperti Inggris dan Irlandia, tidak kenal euro, bukan?
Maka, saya dapati orang-orang Jerman menyebut euro "o-i-ro". Di Spanyol seperti adanya tertulis, "e-u-ro". Demikian pula di Italia. Tapi, bergaul beberapa minggu dengan euro tetap tidak membuat saya pintar. Saya tetap susah membedakan koin euro: mana yang nilainya 5 sen, 10 sen, 20 sen, 50 sen, atau 1-2 euro. Jadi, kalau saya kebetulan sedang jalan dengan teman saya, begitu tiba waktunya membayar sesuatu, saya suruh saja teman saya yang menghitung. Seperti saat saya dan Widya, teman saya yang waktu itu masih bekerja di KBRI Roma, membeli es krim di dekat Vatikan. "Udah Wid, lo aja yang ngitung, pusing gue ngebedainnya," kata saya kepada Widya yang memaklumi. Bukan maksud saya seenaknya, Wid, cuma, ya saya sudah terlalu pusing membaca peta, jadi tak sempat memikirkan koin euro!

No comments: