Wednesday, June 13, 2007

Mamma Mia!

Saya terbilang banyak belanja di Roma. Suvenir-suvenir murah saja kok, yang kayaknya enggak menarik hati staf Emirates yang bongkar-bongkar koper saya - atau staf bandara? Hmmm. Gara-garanya, ya si Widya. Habis dia rajin banget keluar masuk toko suvenir. Maksudnya sih baik, biar saya tahu harga. Tapi hasilnya malah boros. Sudah begitu dia pakai tanya, "Enggak pengen beli skarf di Trevi? Murah kok." Aduh!
Harga suvenir di toko jelas enggak bisa ditawar. Biasanya sudah dilabeli harga. Tapi di jalan, boleh banget. Misalnya, kalung ID card di dekat Piazza di Spagna. Widya menawar 10 euro untuk 5 kalung ID. Sang pedagang tidak setuju. Setelah tawar-menawar lebih lanjut, si pedagang memberikan harga 2 euro untuk 1 kalung ID. "Apa bedanya dengan 10 euro dapat 5, ya?" ucap Widya sambil cekikikan.
Oh ya, seperti kata Widya, jangan lupa beli skarf di Fontana di Trevi. Dengan 5 euro (sekitar 60 ribu rupiah), dapat 3 skarf! Skarfnya pun lebar, pantas dipakai sebagai kerudung. Biasanya bertuliskan Roma atau bergambar karyanya Pablo Picasso (bukannya Picasso orang Spanyol?). Yang berjualan perempuan-perempuan asal Vietnam. Sebetulnya saya sudah melihat mereka berkeliling menjajakan skarf ini pada kunjungan pertama ke Trevi, 4 Mei 2005. Tapi berhubung enggak tahu harga dan enggak fasih berbahasa Italia, saya lewati saja mereka. Baru waktu balik bareng Widya, saya beli skarf. Itu pun setelah Widya ngotot menawar. "Mamma mia!" gerutu seorang perempuan Vietnam saat mendengar Widya menawar 5 euro untuk 3 skarf. Ia maunya menjual 10 euro untuk 3. Widya enggak mau mengalah. "Ah, kemarin waktu Novia Kolopaking ke mari, 5 euro dapat 3, kok," ia bersikeras. Akhirnya wanita Vietnam tadi menghampiri kami lagi, menyepakati harga yang diinginkan Widya.

No comments: