Monday, June 11, 2007

Nyaris Diciduk Polisi Paris

Ini urusan dengan polisi lagi. Tepatnya hampir berurusan dengan polisi Perancis.
Kejadiannya 2 tahun lalu, di hari terakhir saya di Paris. Waktu saya diantar Sandy menuju Bandara Charles de Gaulle, naik metro. Menuju CDG, kami transit di 2 stasiun: Gare du Nord dan Parc des Expositions. Dari stasiun dekat apartemen Sandy waktu itu – Sandy sekarang sudah pindah – Ermont Eaubonne, menuju Gare du Nord saya berbekal tiket sekali jalan seharga berapa ya, kurang lebih 2 euro, malah enggak sampai segitu deh. Dari Gare du Nord ke CDG, tiketnya cukup mahal. Pastinya lebih dari 5 euro, soalnya Gare du Nord dan CDG tidak satu area metro. Buat mengirit, Sandy usul beli tiketnya dari Parc des Expositions saja. Itu berarti dari Gare du Nord menuju Parc des Expositions, saya enggak pegang tiket! Apa bisa, mengingat pemeriksaan tiket di Paris pakai mesin dan palang pintu otomatis yang terkendali baik? Kalau pinjam tiket bulanan yang habis dipakai Sandy, misalnya, saya mesti menunggu lama sampai tiket itu bisa diterima lagi oleh mesin. Memang masih ada waktu 2,5 jam sebelum pesawat berangkat. Tapi itu kalau perjalanan dengan metro mulus. Pasalnya kalau sampai ada kendala di jalan – misalnya orang nekat bunuh diri dengan terjun ke depan metro – habislah kami. Soalnya sebelum ambulans dan polisi tiba di lokasi dan menyatakan penyidikan sudah beres, metro belum boleh berangkat lagi. Dan itu bisa makan waktu 3 jam, seperti yang terjadi waktu Sandy menjemput saya di CDG! Gara-gara orang nekat itu, saya terkatung-katung kedinginan di luar bandara kurang lebih 2 jam.
Nah, jadi satu-satunya cara buat mengirit, Sandy mendorong saya masuk lewat bawah palang! Cara yang di kemudian hari efektif dan saya ulangi di sebuah toilet di Swiss, hihihi – bukannya enggak mau bayar masuk toilet, tapi saya dan Dedes kebingungan dengan instruksinya. Dengan tanpa pegang tiket, saya pun mengikuti Sandy masuk ke RER A – sebutan buat metro pinggiran Paris – yang akan membawa kami ke Parc de Exposition. Cukup lama perjalanan ke sana, 20 menit sih ada. Dan sepanjang jalan kami deg-degan. Sudah masuk RER A, belum berarti selamat. Kalau sampai ada polisi yang memeriksa tiket lewat, gawat. Dan sekitar 3 menit sebelum mencapai Parc des Expositions, voila! Dua polisi berseragam masuk ke gerbong kami. Gawat. Kacau. Mati gua! ”Jangan pasang muka panik,” Sandy berbisik. ”Sudah begini saja, kita berdiri saja seolah-olah mau turun, toh Parc des Expositions sudah dekat.”
Satu deret bangku terlewati, giliran orang-orang yang duduk di deret kedua yang dicek. Selanjutnya deret bangku kami. ”Sedikit lagi Parc des Expositions,” Sandy berkata seraya menggotong koper saya ke depan pintu gerbong. Dan, eh, saya sangat bersyukur sekali, bukan saya satu-satunya yang nekat naik metro tanpa tiket! Di deret kedua, seorang pria kepergok tak bawa tiket. Alhasil dua polisi itu sibuk menginterogasi pria itu, tak menghiraukan kami. Dan turunlah kami di Parc des Expositions dengan selamat. Di Parc des Expositions, Sandy masuk ke dalam stasiun sebentar buat membeli tiket. Dan begitu kembali, dia berkata sambil menunjuk ke arah kanan kami, ”Tuh, lihat.” Oh oh, pemandangan pria yang belum beres diinterogasi dua polisi tadi! ”Kalau kita ketangkap, begitu deh urusannya, panjang,” bilang Sandy lagi. Ya ampun, cukup deh enggak lagi-lagi nggak beli tiket di Paris, eh, di tempat lain juga ding!

No comments: